Description:Diterbitkan dengan kerjasama Pusat Studi dan Dokumentasi Sejarah Indonesia (PSDSI) Universitas Sanata Dharma, YogyakartaDekade 1950an adalah masa penting dalam proses dekolonisasi Indonesia yang sayangnya masih kurang banyak dibahas dalam historiografi. Negara mulai giat menyusun wadah negara pasca kemerdekaan dengan membangun lembaga-lembaga penyokong dan mengatur perikehidupan masyarakat umum dalam koridor demokrasi liberal. Secara umum muncul harapan bahwa negara yang baru merdeka ini akan berbeda dan menjadi lebih baik daripada negara kolonial sebelumnya. Termasuk di bidang perburuhan. Saat itulah, serikat-serikat buruh banyak menggelar pemogokan untuk menuntut pelaksanaan hak-hak yang sebagiannya terus kita nikmati sampai saat ini, misalnya: tuntutan untuk tidak membedakan gaji pekerja perempuan dan laki-laki, tuntutan hak cuti haid dan hamil untuk pekerja perempuan, serta kewajiban pengusaha memberikan Tunjangan Hari Raya (THR). Namun masa-masa itu juga ditandai dengan dimulainya campur tangan militer dalam penyelesaian perselisihan perburuhan--sesuatu yang juga masih terwariskan hingga kini. Buku menarik ini juga membahas bagaimana serikat buruh saat itu ikut terpolarisasi dalam arus Perang Dingin, sebagaimana tercontohkan dalam sosok Koesna Poeradiredja, pemimpin Persatuan Buruh Kereta Api (PBKA) yang menerima Hadiah Ramon Magsaysay 1962.We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Politik Perburuhan Era Demokrasi Liberal 1950an. To get started finding Politik Perburuhan Era Demokrasi Liberal 1950an, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed. Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.
Description: Diterbitkan dengan kerjasama Pusat Studi dan Dokumentasi Sejarah Indonesia (PSDSI) Universitas Sanata Dharma, YogyakartaDekade 1950an adalah masa penting dalam proses dekolonisasi Indonesia yang sayangnya masih kurang banyak dibahas dalam historiografi. Negara mulai giat menyusun wadah negara pasca kemerdekaan dengan membangun lembaga-lembaga penyokong dan mengatur perikehidupan masyarakat umum dalam koridor demokrasi liberal. Secara umum muncul harapan bahwa negara yang baru merdeka ini akan berbeda dan menjadi lebih baik daripada negara kolonial sebelumnya. Termasuk di bidang perburuhan. Saat itulah, serikat-serikat buruh banyak menggelar pemogokan untuk menuntut pelaksanaan hak-hak yang sebagiannya terus kita nikmati sampai saat ini, misalnya: tuntutan untuk tidak membedakan gaji pekerja perempuan dan laki-laki, tuntutan hak cuti haid dan hamil untuk pekerja perempuan, serta kewajiban pengusaha memberikan Tunjangan Hari Raya (THR). Namun masa-masa itu juga ditandai dengan dimulainya campur tangan militer dalam penyelesaian perselisihan perburuhan--sesuatu yang juga masih terwariskan hingga kini. Buku menarik ini juga membahas bagaimana serikat buruh saat itu ikut terpolarisasi dalam arus Perang Dingin, sebagaimana tercontohkan dalam sosok Koesna Poeradiredja, pemimpin Persatuan Buruh Kereta Api (PBKA) yang menerima Hadiah Ramon Magsaysay 1962.We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Politik Perburuhan Era Demokrasi Liberal 1950an. To get started finding Politik Perburuhan Era Demokrasi Liberal 1950an, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed. Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.